CRITICAL BOOK REVIEW KELOMPOK V

KRITIK JURNAL BAB IX DAN BAB X
Dosen Pengampu : Ivo Selvia Agusti, S.E., M.Si

Disusun oleh
Kelompok 5 :
           
Indriani Syahfitri                    7131141050
Ismah Pratiwi                          7133141041
Jessyca Simanungkalit            7133141042
Muhammad Togu                    7131141077
Muhammad Yakup Sagala      713141078
Monalisa Sitorus                     7133141070
Novita Sitanggang                  7133141076

 









FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017


BAB 9
PENGENALAN LINEAR PROGRAMMING

A.                Arti dan ruang lingkup Linear programming.
Linear programming adalah suatu pendekatan matematis untuk menyelesaikan suatu permasalahn agar dapat didapatkan hasil yang optimal.  Permaslahan yang sering diselesaikan oleh program ini adalah dalam pengalokasian factor-faktor produksi sehingga didapatkan manfaat yang optimal.
Linear programming adalah sutatu alat analisis untuk mengambil keputusan sehingga dapat dipakai pada hampir semua bidang kehidupan apabila syarat pemakaiananya dapat dipenuhi. Pada mulanya program ini dikembangkan pada bidang militer semasa perang dunia II. Setelah usai perang dunia II, LP mulai digunakan pada perusahaan komersil untuk meningkatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi diperusahaan.
Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan program ini. LP adalah suatu pendekatan matematis. Jadi apabila fungsi tujuan atau faktor pembatas tidak bisa dinyatakan dalam persamaan/fungsi matemastis, LP tidak bias digunakan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
B.                 Perumusan kedalam persamaan matematis
            Komponen LP yang harus dimasukkan kedalam persamaan matematis adalah menyangkut fungsi tujuan dan faktor pembatas.Pada sebuah kabupaten, pemda memiliki lahan kosong seluas 400 ha yang cocok ditanami kacang tanah atau jagung yang masa panen nya sama-sama 150 hari. Jumlah pemuda yang  sudah mendaftar sebanyak 1.000 orang. Setelah memperhitungkan biaya pupuk, pestisida, dan upah pekerja yang dibayar secara UMR maka 1 ha kacang tanah memberikan keuntungan Rp. 300.000 sedangkan 1 ha jagung memberikan keuntungan Rp. 200.000 masing-masing untuk satu musim tanam.Untuk menanam 1 ha kacang tanah dibutuhkan tenaga kerja ekuivalen 4 orang terus menerus.Untuk menananm jagung cukup menggunakan ekuivalen 2 orang tenaga kerja terus menerus.
      Apabila unit produksi kacang tanah dimisalkan X1 dan unit produksi jagung dimisalkan X2. Dimana satu unit produksi berarti penanaman seluas 1 ha maka persamaan matematisnya sebagai berikut

Maksimumkan  f = 300 X1 + 200 X2
Dengan batasan              X1 +        X2  ≤400
                                    4 X1 +     2 X2 ≤ 1000
                                       X1 ≥ 0,     X2 ≥ 0
            Artinya suatu satuan produksi (1 ha) kacang tanah memberikan keuntungan Rp. 300.000 dan satu satuan produksi jagung memberikan keuntungan Rp. 200.000 .dengan batasan lahan yang digunakan untuk kedua produksi itu tidak lebih dari 100 tenaga kerja.
C.                 Penyelesaian dengan grafik
            Untuk penyelesaian secara grafik , dibuat gambar dengan 2 salib sumbuu yaitu X1 dan X2. Pembatas I: X1 + X2  ≤400. Persamana ini adalah persamaan garis lurus .apabila X1 = 0 maka X2 = 400 dan apabila X2 = 0 maka X1 = 400 dan memotong sumbu X2 pada titik 400. Pemabatas II : 4X1 + 2X2 ≤ 1.000, apabila X1 = 0 maka X2 = 500 dan apabila X2 = 0 maka X1 = 250 artinya persamaan garis itu akan memotong sumbu X1 pada titik 250 dan memotong X2 pada titik 500. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini
                                               
X2
600

500

400

300                                                      Pembatas II

200                                                                    Pembatas I

100
                                                                                                X1
            0          100      200      300         400         500

            Bidang yang diarsir menggambarkan ruang jawab layak yang artinya adalah ruang yang memenuhi semua ketentuan atau batas yang ditetapkan dalam persoaln LP tersebut.Artinya titik jawaban tidak boleh diluar bidang yang diarsir tersebut.
D.                Penyelesaian Dengan Metode Substitusi/Transformasi
Persamaan matematis awal adalah sebagai berikut :
Maksimumkan  f = 300 X1 + 200 X2
Dengan batasan              X1 +        X2  ≤400
                                    4 X1 +     2 X2 ≤ 1000
                                       X1, X2 ≥ 0
                        Untuk menghilangkan tanda ketidaksaman persamaan diatas diubah menjadi
Maks f:
                  f – 300 X1 – 200 X2                      = 0
                              X+ X2 +       X= 400
                              4X1 +      2X2  +      X4        = 1.000
            Pada pembatas I kita tambahakn variable X3 dan pada pembatas II ditambahkan variable X4. Kedua variable ini disebut variable slack yang artinya adalah bahan baku sisa. Persamaan diubah susunannya agar dapat tercipta bentuk kanonik, yaitu susunan koefisiennya merupakan Identity matrix ( kanonik I) sevagai berikut :
Maks f:
            f  - 300 X1 – 200 X2    = 0 ……….(9.1)
            X3 +     X1 +         X2    = 400……..(9.2)
X4+  4X1 +         2X2   =1000…….(9.3)

            Variabel f, X3, X4, susunan koefisiennya membentuk identity matrix  gunanya adalah apabila dua variable lainnya yang tidak ikut membentuk identity matrix kita anggap sama dengan nol. Maka penyelesaian persamaan itu yaitu f = 0, X3 = 4==dan X4 = 1.000. 1. Jawab layak basis satu adalah X3 = 400 dan X4 =1.000  dan karena keduanya adalah bahan baku. Ada variable non basis yang yang akan masuk kedalam basis dan ada variable basis yang dikeluarkan dari basis menjadi non basis. Yang dipilih akan menjadi basis adalah X1 karena koefisiennya adalah -300 selanjutnya menentukan variable mana yang akan dikeluarkan dari basis. Apabila X1 menjadi basis dan X2 tetap sama dengan nol maka persamaannya
                     f – 150 X1 =    0
                     X1 +        X3  = 400
                     2 X1 + 0.5 X4  = 500
Maka jawab layak basis II yaitu
f = 75.000, X1 = 250, dan X3 = 150
Maka persamaan kanonik I dapat ditulis
                     f-300X1 – 200 X            = 0 …..(9.4)
                     X3 + X1 + X2                     = 400 ……..(9.5)
                     0.25 X4 + X1 + 0.5X2          = 250 ……(9.6)

Jika X1 menjadi baigan dari identity matrix  maka transformasi 1 adalah f + 75 X4 – 50 X2 = 75.000 .(9.7)
Transformasi 2 yaitu X3 - 0.25 X4 + 0.5 X2 = 150….(9.8)
E.                 Penyelesaian dengan table simpleks
            Penyelesaian dengan table simpleks lebih sederhana karena langkah-langkahnya lebih teratur, terarah dan memiliki unsure pengendalian.Pada table ini setiap langkah mengarah pada perbaikan nilai fungsi tujuan.Apabila terjadi hal asebaliknya dapat diduga terjadi kesalahan perhitungan atau persoalan itu tidak memiliki persoalan yang unik.
Persamaan awal yang sudah termasuk unsure slack variable
Maks   f = 300 X1 + 200 X2 + 0 X3 + 0 X4
Dengan batasan X1 +X2 + X3    = 400
                          4 X1 + 2X2 +X4   = 1.000
                           X1 ≥ 0






Table 1
Variable Basis
Harga Basis
X1
X2
X3
X4
Harga Jawab







X3
0
1
1
1
0
400
X4
0
4
2
0
1
1000
Imbalan (Zj – Cj)
-300
-200
0
0
0
Cj
300
200
0
0


         Cj adalah koefisien variabel yang bersangkutan dalam persamaan f yang mengambarkan sumbangan variable tersebut terhadap laba.Zj adalah nilai untuk memproduksi satu unit variable yang bersangkutan. Dari empat variable yang terdapat ada batasan diketahui bahwa ( Zj – Cj) dari X1 adalah yang paling negative yang berarti perlu diprioritaskan untuk dibawa masuk kedalam basis. Nilai X1 maksimum dihitung dari :
X1 (maks) = Min.{400/1, 1.000/4} = 250
Nilai X1 = 250 ini adalah sehubungan dengan X4harus keluar daribasisi dan digantikan oleh X1 kolom X1 disebut kolom pivot sedangkan baris X4 disebut baris pivot. Cell dimana kolom pivot dan baris pivot bertemu disebut sekutu pivot (pivot point ).
Variable Basis
Harga Basis
X1
X2
X3
X4
Harga Jawab
Hasil Bagi








X3
0
1
1
1
0
400
(400/1) = 400
X4
0
4
2
0
1
1000
Text Box: Baris pivot(1.000/1) = 250
Imbalan (Zj – Cj)
-300
-200
0
0
0

Cj
300
200
0
0


Kolom pivot
 




Kelemahan :
Pada bab IX yaitu kajian yang membahas tentang Pengenalan Linear Programming, dalam kajian tersebut, pembahasannya tidak terlalu mendalam yaitu hanya sebatas mengenal mengenai LP sehingga bagi pembaca yang ingin mendalami pembahasan ini tidak akan cukup jika hanya membaca buku ini saja, pembaca diharuskan mencari referensi lain yang khusus membahas linear programming. Selain itu bahasa yang digunakan juga cenderung teoritis sehingga bagi pembaca awam, terasa sangat sulit untuk dipahami dan pembaca harus mengulang-ulang agar dapat memahami apa yang diuraikan penulis. Kemudian pembahasan pada bab ini sulit diaplikasikan jika tidak memiliki software khusus linear programming sehingga sebaiknya dilampirkan CD berisi file software tersebut dan akan lebih baik jika materi dibahas tidak hanya pada kasus manual namun kasus yang lebih kompleks.
Kelebihan :
Pada bab IX yaitu kajian yang membahas tentang Pengenalan Linear Programming, terdapat beberapa kelebihan diantaranya adalah pada setiap rumus, selalu dijumpai adanya contoh kasus dan penyelesaian kasus sehingga hal tersebut dapat menjadi acuan bagi pembaca yang ingin mengaplikasikan kasus-kasus tersebut. Selain itu pada penjabaran tabel maupun grafik, terlihat sudah cukup baik karena terdapat keterangan-keterangan yang dapat memudahkan pembaca untuk menganalisa grafik ataupun tabel.
















BAB 10
DASAR-DASAR EVALUASI PROYEK
A.                Pendahuluan
            Suatu lokasi dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang berguna bagi manusia .pada wilayah yang sudah ada penghuninya ada berbagai kegiatanyang ingin memanfaatkan lokasi tersebut. Pada wilayah yang padat penduduknya untuk membangun sebuahproyek baru terpaksa diadakan penggusuran.Artinya telah ada kegiatan yang harus ditiadakan agar proyek baru itu dapat mengambil lokasi ditempat tersebut.Apabila pengelolaan proyek baru itu berupa perusahaan yang mencari laba penyelesaiannya dapat dilakukan secara perhitungan ekonomi perusahaan, dengan catatan lokasi tersebut memang diizinkan pemerintah untuk lokasi kegiatan seperti yang direncanakan.
            Dalam suatu studi kelayakan terkandung berbagai aspek seperti teknis, manajerial, keuangan, social ekonomi, dan dampak lingkungan.Dari sudut pertimbangan teknis perlu dilihat apakah proyek itu memang dapat dibangun. Apabila pembangunan telah selesai akan dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Dari sudut manajerial perlu dilihat apakah memang ada orang-orang yang memiliki berbagai keahlian yang sesuai dan dapat digabung dalam satu kesatuan kerja. Dari sudut keuangan perluy dilihat bahwa ada sumber dana yang cukup untuk membiayai kontruksidan pengoperasiannya. Aspek social ekonomi adalah melihat dari sudut pandang kepentingan ekonomi nasional yaitu, apakah proyek itu memiliki manfaat lebih besar dari biaya, yang tidak kurang dari alternatif lain. Aspek dampak lingkungan adalah melihat bahwa proyek itu tidak akan merusak lingkungan sedemikian rupa sehingga banyak pihak luar yang dirugikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
B.                 Perbedaan Studi Kelayakan Finansial Dengan Studi Kelayakan Sosial Ekonomi.
            Studi kelayakan financial lebih merupakan cara pandang seorang pengusaha yang bergerak dibidang usaha untuk mencari laba. Jadi, unsur biaya adalah semua uang yang dikeluarkan untuk membangun dan mengoperasikan perusahaan dan manfaatnya berupa penerimaan/uang masuk dari menjual produksi/jasa perusahaan.Cara pandang studi kelayakan ekonomi adalah dari sudut ekonomi nasional secara keseluruhan atau dari sudut kepentingan seluruh masyarakat.Ditinjau dari sudut ekonomi, kerugian penduduk harus dihitung sebagai biaya.Sebaliknya, sebuah proyek jalan ditinjau dari segi financial hanya memiliki uang keluar saja dan tidak ada uang masuk.Akan tetapi, secara ekonomi proyek tersebut memberi manfaat yaitu manfaat yang dirasakan oleh masyarakat pemakai jalan.
C.                 Harga Bayangan (Shadow Price)
            Nilai ekonomi adalah nilai yang berperan dalam input dan output  suatu produksi yang berdampak mengubah pendapatan nasional. Nilai keonomi itu dinamakan shadow price. Ada beberapa faktor yang membuat harga pasar tidak sama dengan nilai ekonominya yaitu nilai tukar valuta asing; pajak; upah tenaga kerja; tingkat suku bunga.
D.                Faktor Luar ( Externalitas)
            Faktor luar adalah dampak yang diciptakan oleh proyek terhadap pihak luar atau kegiatan diluar proyek tetapi tidak tercakup sebagai biaya atau pendapatan proyek secara financial.Ada faktor luar yang tidak diperhatikan karena berada diluar mekanisme pasar.Sebagai akibat eksternalitas terutama untuk biaya yang tidak terlihat pada struktur ongkos maka terjadi kecenderungan untuk memproduksi yang lebih besar daripada yang semestinya, dibandingkan apabila ongkos tersebut dibebankan pada perusahaan yang bersangkutan.
E.                 Bentuk-bentuk Manfaat
            Manfaat proyek daapat dibedakan atas manfaat utama dan manfaat lanjutan.Manfaat utama dapat bersifat langsung dan tidak langsung.Misalnya proyek irigasi untuk persawahan, manfaat langsung adalah berupa mengingkatnya hasil pertanian didaerah persawahan yang mendapat air dari proyek tersebut. Manfaat tidak langsung adalah meningkatnya volume angkutan ked an dari daerah tersebut karena meningkatnya produk yang diperdagangkan. Manfaat tidak langsung lainnya yang tidak dihitung adalah makin ramainya perdagangan , meningkatnya usaha jasa ddan petani makin mengenal tekonologi pertanian secara lebih intensif.
              Sebuah proyek pengendalian banjir memberikan manfaat berupa berkurangnya kerugian setiap tahun akibat banjir.  Apabila manfaat diatas sudah dicantumkan maka tidak lagi menambahkan kenaikan harga tanah sebagai manfaat, karena hal ini akan bersifat  double counting.


F.                 Present Value
              Adalah yang dipilih dan dianggap paling konteks yang dibicarakan.Biaya dan manfaat biasanya tidak dating pada saat yang bersamaan.Biaya investasi muncul pada awal proyek, biaya operasional muncul setiap tahun setelah mulai beroperasi dan berlanjut selama umur proyek. Untuk dapat membandingkan biaya dan manfaat pada ukuran yang sama, masing-masing arus biaya dan manfaat dialihkan pada nilai sekarang. Nilai sekarang adalah nilai dari sejumlah uang yang baru bias diperoleh setelah satu waktu tertentu dimasa yang akan datang, yang orang bersedia membayar tunai pada saat ini.
              Dalam hal studi kelayakan eknomi, biasanya tingkat diskonto yang digunakan adalah social discount rate , yang biasanya lebih rendah dari tingkat suku bunga bank umum. Dalam menghitung berbagai proyek di Indonesia, Beppenas pernah menggunakan tingkat diskonto per tahun sebesar 9% dan 15%, tergantung kepada jenis proye dan kondisi ekonomi makro.
G.                Berbagai Parameter Pengukur Kelayakan Proyek
              Beberapa parameter yang sering digunakan untuk memperbandingkan arus biaya dan arus manfaat suatu proyek adalah net present valueyaitu nilai tunai dari proyek.benefit cost ratio adalah perbandingan antara nilai tunai manfaat proyek dengan nilai tunai biaya proyek. pay back periodadalah masa pengembalian modal, yaitu waktu yang dibutuhkan agar manfaat proyek telah menutupi seluruh biaya proyek yang dikeluarkan sebelumnya. internal rate of return adalah tingkat diskonto yang membuat nilai tunai PV dari pengeluaran sama dengan niai tunai PV dari penerimaan.
H.        Hal hal yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi sebuah proyek jalan
1. menghitung biaya ekonomi
            Dalam melakukan studi kelayakan ekonomi, biaya harus dinyatakan dalan biaya ekonomi, bukan biaya finansial.Misalnya pembuatan jalan baru biaya finansialnya berupa ganti rugi tanah dan bangunan, biaya bahan, penyewaan alat-alat dan upah tenaga kerja.Dalam perhitungan ekonomi harga yang dipakai adalah harga pasar sebelum proyek itu dibangun. Apabila karena masyarakat mengetahui bahwa akan ada pelebaran jalan dan mereka meminta ganti rugi diatas harga pasar maka dalam menghitung biaya ekonomi, harga harus dihitung seperti harga semula.

2. Menghitung manfaat ekonomi dari proyek jalan
              Manfaat sebuah proyek jalan adalah a).Menurunnya biaya operasi dari kendaraan yabg selama ini telah menggunakan jalan tersebut. b). Menurunnya biaya operasi Kendaraan pada jalan lain karena sebagian kendaraan pindah kejalan yang baru dibangun. c). berkurangnya waktu tempuh kendaraan dan penumpang. d). meningkatnya kenikmatan berkendaraan. e). Mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga jumlah kendaraan bertambah. f). Mungkin juga berkurangnya kecelakaan.
3. Jenis kendaraan penerima manfaat
              Manfaat suatu jalan sangat terkait dengan jumlah kendaraan yang menggunakan jalan tersebut dan bagi kendaraan yang melewati jalan lain. Ramalan jumlah kendaraan yang akan melalui jalan tersebut setelah jalan itu ditingkatkan dapat dibagi atas a) normal, yaitu kendaraan yang dulu menggunakan jalan itu dan akan terus menggunakannya. b) diverted, yaitu kendaraan yang beralih kejalan itu setelah ditingkatkan. c) generated yaitu kendaraan yang bertambah karena kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
I. Contoh evaluasi sebuah proyek jalan raya
1. Jenis proyek
              Misalnya ada sebuah jalan yang ingin diperlebar, masing-masing selebar 6 meter ditambah median selebar 1 meter diantara kedua jalur tersebut. Panjang jalan ini hanya 1.200 m (1,2 km), akan tetapi biaya pembangunan nya sangat mahal, karena biaya pembebasan tanah yang cukup tinggi. Tetapi pembangunannya tetap dianggap penting karena jalan penghubung utama juga sudah cukup padat dan sering macet.
2. Biaya Proyek
a. Biaya pembebasan tanah
              Mengingat jalan lama sudah ada 8 meter maka lebar lahan yang perlu dibebaskan adalah 9m x 1.200m = 10.800m2.Biaya ganti rugi tanah termasuk bangunan diperkirakan Rp. 300.000 per m2 sehingga total biaya pembebasan tanah adalah Rp. 3.240.000.
b. Biaya konstruksi
              Biaya konstruksi badan jalan diperkirakan Rp 1,9 Juta per m2 sehingga total biaya adalah 1.200m x 2 jalur x 6m x 1,9 juta = Rp. 27.360.000.000. Biaya pembuatan median diperkirakan Rp. 3.200.000.000 dan biaya pembuatan trotoar dan parit diperkirakan Rp. 4.386.225.000 sehingga total biaya proyek secara finansial adalah Rp. 34.946.225.000
3. Manfaat proyek
a. Menurunnya biaya operasi kendaraan pada jalan yang baru.
b. Menurunnya biaya operasi kendaraan pada jalan lain.
c. Penghematan waktu pada penumpang dan muatan.
              Menurunnya biaya operasi kendaraan pada jalan yang baru di bangun, dapat dibedakan atas a) manfaat yang diterima kendaraan normal. b) manfaat yang diterima jendaraan yang melakukan diverted. c) manfaat yang diterima kendaraan generated. d) manfaat bagi pelintas di jalan lain.
4. Perbandingan Biaya dengan Manfaat
              Sebelum membandingkan antara biaya dengan manfaat, perlu dilakukan proyeksi dari kendaraan yang akan melalui jalan tersebut baik itu murni diverted, dan generated untuk menghitung manfaatnya. Dalam proyeksi dibuat asumsi bahwa pertambahan kendaraan pertahun rata-rata 10%.Jumlah kendaraan yang melalui jalan tersebut (2002) dan proyeksi kedepan hingga tahun 2024 bagi pelintas murni sebanyak 60.238. Proyeksi jumlah kendaraan diverted sebanyak 25.075 dam proyeksi jumlah kendaraan generated sebanyak 11.009.
5. Berbagai tabel analisis
              Untuk dapat melakukan perhitungan kelayakan ekonomi sebuah proyek jalan diperlukan berbagai tabel analsis.Tabel analisis dimulai dengan tabel yang menggambarkan proyeksi jumlah kendaraan dari berbagai jenis yang melalui jalan tersebut, dilanjutkan dengan tabel yang menggambarkan penghematan bagi kendaraan baik yang melintas pada jalan tersebut maupun jalan alternatif dan dilanjutkan dengan tabel yang menggabungkan biayab dan manfaat proyek.

6. Berbagai hasil parameter proyek
              Berbagai hasil parameter proyek dapat dilihat melalui Net Present Valueyang menggunakan diskonto 26% & 28%.Benefit Cost Ratio dengan rumus Kemudian dengan perhitungan pay back period yaitu untuk melihat pada tahun keberapa manfaat proyek telah sama/menutupi seluruh biaya awal proyek. Dan Internal Rate Of Returndengan rumus    26% + 2% x ( ) = 26% + 0,51% = 26,51%
J. Efektivitas biaya ( Cost Effectiveness)
              Makin tinggi perbandingan antara manfaat dan biaya maka makin tinggi prioritas proyek itu.Namun terkadang ada proyek yang data manfaatnya sukar dihitung atau proyek itu merupakan kebijakan pemerintah.Untuk proyek seperti itu alat ukur yang digunakan adalah efektivitas biaya.
K. Goal Achievement Matrix (GAM)
              Adalah metode angka indeks untuk membandingkan pencapai tujuan dari beberapa proyek sekaligus.Untuk proyek besar maka analsis perbandingan manfaat biaya harus tetap dilakukan, yang parameter perolehannya dapat dijadikan salah satu unsur didalam MPT.Beberapa kriteria yang dapat dijadikan salah satu unsur didalam MPT adalah a. Jumlah orang yang dapat manfaat dari proyek tersebut. b. Besarnya manfaat per beneficiary. c. Indeks proyek tersebut semakin tinggi apabila makin rendahnya biaya per beneviciary, proyek lanjutan dan terkait dengan proyek lain, makin banyak lapangan kerja permanen yang tercipta, makin banyak masyarakat yang pendapatannya meningkat secara permanen, makin banyak masyarakat yang berpartisipasi. d. Dan lain-lain yang dianggap perlu.








Bab X
Kelebihan :
Pada bab X, kajian mengenai dasar-dasar evaluasi proyek telah cukup baik dimana membahas secara lengkap mengenai evaluasi proyek. Dalam pembahasan juga dijelaskan mengenai perbedaan antara evaluasi proyek kepentingan umum dengan evaluasi proyek dengan kepentingan laba sehingga materi yang dibahas cukup mendetail. Selain itu pada bab X ini bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca baik pembaca awam maupun professional. Kemudian pada setiap perhitungan baik itu perhitungan biaya ataupun proyeksi terdapat contoh-contoh kasus yang dapat memudahkan pembaca untuk memahami maksud dan kandungan dari kajian tersebut.
Kelemahan :
Pada bab X, dalam kajian mengenai dasar-dasar evaluasi proyek memang sudah banyak mencantumkan tabel-tabel untuk memudahkan pembaca memahami materi namun pada tabel tersebut tidak tercantum sumber datanya sehingga pembaca akan sedikit ragu apakah data tersebut memang menggambarkan keadaan sebenarnya atau tidak. Kemudian sebagian besar data yang digunakan sebagai contoh kasus, hanya berdasar pada asumsi proyeksi sebaiknya sebelum membuat asumsi proyeksi, dipaparkan terlebih dahulu data mengenai perencanaan pada periode sebelumnya sehingga pembaca dapat memahami apa dasar yang digunakan untuk memproyeksikan suatu perencanaan wilayah.



Komentar