MINI RISET KELOMPOK I PERENCANAAN PEMBANGUNAN SD





LAPORAN MINI RISET
PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Oleh:
KELOMPOK 1
INDAH PUTRI WIRAWAN
JEPRI SIMANULANG
KHAIRUN NISA SIREGAR
MELIDA FITRI SIREGAR
MIA TUMIAR SINAGA
MITRA AHMADI LUBIS
NAOMI JULIANA TAMPUBOLON



JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sekolah Dasar (SD) adalah jenjang pertama yang dilalui setiap anak untuk mendapatkan pendidikan. Di SD anak-anak diperkenalkan lebih lanjut lagi terkait dengan sistem pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh penduduk.
Ditahun 2015 terhitung sebanyak 1.930.822 orang penduduk tengah menempuh pendidikan SD. Ini artinya pendidikan SD akan mengeluarkan jutaan output calon penerus bangsa yang terdidik. Setelah melalui jenjang pendidikan Sekolah Dasar, anak akan melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya yaitu SMP, kemudian SMA, lalu perguruan tinggi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Jadi artinya, pendidikan di Sekolah Dasar merupakan pendidikan yang sangat krusial bagi perkembangan kualitas pelajar dijenjang berikutnya.
Dalam usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah berupaya dengan mengeluarkan berbagai kebijakan terkait dengan usaha tersebut. Salah satunya adalah dengan penetapan kebijakan wajib belajar 12 tahun. Dengan menetapkan kebijakan tersebut, pemerintah berharap agar masyarakat pada usia sekolah agar tetap bisa bersekolah tanpa terkendala dengan biaya sekolah yang besar. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan dana dalam bentuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan disetiap sekolah pada tiap jenjang pendidikan. Dengan bantuan ini, sekolah dapat memanfaatkan dana tersebut untuk menunjang fasilitas pendidikan di sekolahnya seperti penyediaan buku pelajaran untuk siswa dan perbaikan fasilitas sekolah (lapangan olehraga, laboratorium, dan lain-lain), serta melakukan aktivitas operasional sekolah lainnya.
Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa optimal penggunaan dana BOS untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memperlancar kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD). Sekolah yang akan menjadi pokok pembahasan penelitian ini adalah SD Negeri 106163 Medan Estate, Deli Serdang.

B.     Rumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi pokok pengamatan di dalam penelitian ini adalah bagaimana pengoptimalan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SD Negeri 106163 Medan Estate, Deli Serdang?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar. Program ini disalurkan kepada sekolah dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah mengengah atas (SMA).
Dana BOS ini tentunya tidak sembarangan untuk digunakan oleh sekolah. Dari Kementrian Pendudukan dan Budaya, dana BOS ini digunakan untuk membiayai:
-          Pengembangan perpustakaan
-          Kegiatan penerimaan siswa baru
-          Kegiatan pembelajaran intra kurikulum dan ekstra kulikuler
-          Kegiatan ujian
-          Pengadaan barang habis pakai
-          Langganan daya dan jasa
-          Perawatan sekolah
-          Gaji honorium bulanan
-          Pengembangan profesi guru
-          Membantu siswa miskin
-          Pembayaran pengelolaan BOS
-          Pembelian perangkat computer
Bila ada tujuan penggunaan, maka perlu pula disampaikan dana tersebut tidak boleh disalurkan untuk kegiatan diluar itu, seperti:
-          Disimpang dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan
-          Dipinjamkan kepada pihak lain
-          Membeli software perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOS
-          Membiayai kegiatan bukan prioritas sekolah misalnya studi banding, tur studi (karya wisata) dan sejenisnya.
-          Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD, kecuali untuk menanggung biaya peserta didik-guru yang ikut serta dalam kegiatan.
-          Membiayai bonus dan transportasi rutin untuk guru
-          Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/peserta didik untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah)
-          Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat
-          Membangun gedung/ruang baru
-          Membeli lembar kerja siswa dan bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran
-          Menanamkan saham
-          Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar
-          Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi satuan pendidik
-          Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/pendampingan terhadap program BOS/perpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar SKPD pendidikan.
-          Membiayai honorarium kepada guru dan tenaga pendidikan atas tugas/kegiatan yang sudah merupakan tugas pokok dan fungsi yang telah diaturdalam peraturan perundangan yang berlaku.
Dari penjelasan di atas tentu bisa dipastikan apa saja kegunaan dari dana BOS yang diberikan oleh pemerintah kepada sekolah. Meski telah jelas berbagai larangan penggunaan dana BOS, akan tetapi masih tetap ada banyak penyelewengan yang terjadi di sekolah, dengan tujuan yang beraneka ragam.
B.     SD Negeri 106162 Medan Estate
Sekolah yang menjadi pokok pengamatan penulis adalah SD Negari 106162 Medan Estate. Sekolah ini berada di Kecamatan Deli Serdang, sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh dosen pengampu.
C.     Pengaplikasian Dana BOS pada SD Negeri 106162 Medan Estate
Berdasarkan data yang dihimpun dari bos.kemendikbud.go.id didapatkan sejumlah data terkait dengan penggunaan dana BOS di sekolah tersebut. Berikut ini adalah akumulasi data tahun 2016 lalu.
Rekapitulasi Per Komponen SD NEGERI NO 106162 MEDAN ESTATE
Kab. Deli Serdang Prop. Sumatera Utara Tahun 2016
No
Komponen
Triwulan


Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
1
Pengembangan Perpustakaan
38,702,000
21,000,000
25,338,000
18,311,000
2
Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru
0
0
5,000,000
0
3
Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa
4,750,000
1,123,000
14,200,000
0
4
Kegiatan Ulangan dan Ujian
5,831,000
10,553,000
0
9,468,000
5
Pembelian bahan-bahan habis pakai
6,424,000
7,865,000
16,614,000
19,514,000
6
Langganan daya dan jasa
1,100,000
1,250,000
500
150
7
Perawatan sekolah
0
20,000,000
0
16,325,000
8
Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer
9,600,000
9,600,000
9,600,000
9,600,000
9
Pengembangan profesi guru
1,643,000
7,509,000
7,048,000
6,032,000
10
Membantu siswa miskin
0
0
0
700
11
Pembiayaan pengelolaan BOS
1,100,000
1,100,000
1,100,000
1,100,000
12
Pembelian perangkat komputer
0
0
0
0
13
Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 12 telah terpenuhi pendanaannya dari BOS
11,350,000
0
0
0

Total Penggunaan
80,500,000
80,000,000
79,400,000
81,200,000

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa SD Negeri 106162 Medan Estate, Deli Serdang menggunakan dana BOS dengan jumlah yang bervariasi. Penggunaan dana juga tidak di luar ketentuan yang telah dibuat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pembangunan gedung sekolah juga belum berlangsung di sekolah tersebut, sehingga tidak ada diindikasikan bahwa ada penyalah gunaan penggunaan dana tersebut.
Akan tetapi untuk pada bagian pengembangan perpustakaan, ini diindikasikan kurang optimal. Hal ini dikarenakan kelengkapan buku yang disediakan di perpustakaan sekolah tersebut masih belum memadai dan belum bervariasi.



PENUTUP

Dana BOS yang salurkan oleh pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ke SD Negeri 106162 Medan Estate disalurkan secara bervariasi ditiap Triwulan penyaluran dana. Total penggunaan dana BOS oleh SD Negeri 106162 Medan Estate di Triwulan pertama adalah sebesar Rp 80.500.000,00, Triwulan kedua adalah sebesar            Rp 80.000.000,00, Triwulan ketiga adalah sebesar Rp 79.400.000,00, dan Triwulan keempat adalah sebesar Rp  81.200.000,00.
Dana tersebut telah digunakan secara optimal oleh sekolah untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan operasional di sekolah. Tetapi data yang ditunjukkan di atas terkhusus pada bagian Pengembangan Perpustakaan dirasa belum optimal karena variasi buku yang terdapat di dalam perpustakaan tidak mendukung untuk mengembangkan pengetahuan siswa dan untuk meningkatkan minat baca siswa.

REFERENSI


http://bos.kemdikbud.go.id/

Komentar